Kamis, 30 Juli 2015

Galih Sudaryono, mantan kiper Persija kini jadi operator odong-odong



Kehidupan- mantan penjaga gawang persija , jakarta dan Pusamania Borneo FC, Galih Sudaryono harus memutar otak untuk menghidupi keluarganya. Hal ini karena, penghasilan dari sepakbola yang menjadi sandaran hidup, benar-benar tak didapatkannya lagi.
Kompetisi sepakbola di Indonesia yang berhenti akibat perselisihan PSSI dan Menpora, hingga saat ini tak berujung penyelesaian. Bisnis kereta mini sejenis odong-odong, menjadi pilihan pria yang menikah dengan putri asal Solo tersebut.
Galih bekerja sebagai operator dan tak jarang membuka lapak dari bazar ke bazar yang digelar oleh karang taruna di desanya.

Di Desa Ngringo, Palur, Karanganyar, kampung halamannya, ia membuka lapak di sebuah bazar, tak jauh dari rumahnya.
Dengan seperangkat kereta mini yang digerakkan tenaga listrik, dia harus menggaet anak-anak untuk bermain, bersaing dengan aneka permainan lain.

"Ini kebetulan dekat rumah, tapi hanya seminggu. Ini harus cari informasi lagi desa lain yang akan menggelar bazar," kata Galih, saat ditemui, Selasa (28/7).

Ia menambahkan, meski tak sebesar saat menjadi pemain bola, namun penghasilan dari bekerja sebagai operator kereta mini itu cukup membantu menghidupi keluarganya. Untuk tarif sekali naik hanya Rp 5 ribu per anak. Uang tersebut masih harus dibagi dengan pemilik mainan.

"Pekerjaan ini saya diperoleh dari seorang kawan dekat. Dia prihatin dengan berhentinya kompetisi sepak bola. Dia pengusaha mainan anak dan meminjamkan seperangkat kereta mini untuk saya jalankan," ucapnya.

Dengan pekerjaan baru tersebut, Galih mengaku tidak pernah malu. Apalagi, penghasilan dari permainan itu juga sudah mampu untuk diandalkan mencukupi kebutuhan keluarganya. Kegiatan tersebut ia lakukan untuk mengisi waktu sembari menunggu kompetisi dimulai lagi.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar