agen poker - Konsep mobil tanpa sopir alias swakemudi sudah biasa terdengar, bahkan taksi swakemudi sudah mulai dicoba di Singapura. Tapi, bagaimana dengan sepeda motor swakemudi?
Pabrik motor Yamaha memang tengah menguji judi poker motobot sebuah robot yang bisa mengendalikan motor, sementara Kawasaki dan Honda sedang poker online mengembangkan kendaraan roda dua yang dilengkapi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Artinya, belum ada yang membawa konsep sepeda motor swakemudi seutuhnya judi poker online (benar-benar tanpa sopir walaupun sebuah robot). Hingga muncul gambaran konsep sepeda motor masa depan buah pikiran Charles Bombardier dan Ashish Thulkar.
Konsep sepeda motor tanpa sopir itu mereka sebut Cyclotron, yang menurut mereka terinspirasi dari Tron Light Cycle dan C1 produksi Lit Motors yang bisa menyeimbangkan dirinya sendiri (self-balancing) walau hanya menggunakan dua roda.
Nama Bombardier dan Thulkar poker online terpercaya mungkin terdengar asing bagi para pengamat sepeda motor. Akan tetapi pemerhati dunia teknologi dan kendaraan konsep kemungkinan besar pernah mendengar atau bahkan akrab dengan karya Bombardier.
Pria bandar poker berusia 42 tahun itu adalah cucu dari Joseph-Armand Bombardier, pendiri perusahaan aeronautika dan kereta asal Kanada, Bombardier. Charles kini tenar sebagai inovator teknologi dan sejak 2013 agen poker online terpercaya telah menelurkan lebih dari 200 konsep teknologi yang tak biasa, seperti kereta antariksa Solar Express. Buah pikirannya bisa dilihat dalam situs web Imaginactive miliknya.
Sementara itu Thulkar adalah ahli desain dari Bengalore, India, yang kerap membantu Bombardier merancang kendaraan.
Dalam sebuah tulisan di laman Wired (21/8/2016), Bombardier menjelaskan mengenai Cyclotron, yang tampak tertutup seperti mobil namun hanya menggunakan dua roda laiknya sebuah motor.
"Ide dasarnya adalah menciptakan sebuah kendaraan yang bisa mengurangi jejak manusia, bisa berjalan sepanjang tahun dalam segala cuaca, dan menggunakan listrik sebagai sumber tenaga," tulis Bombardier.
